Rabu, 26 Maret 2008

Mapping Potensi Desa Dengan Dialog


JEMBER – Kabupaten Jember, memiliki berbagai potensi yang luar biasa jika dikelola dengan baik dan lebih profesional. Banyak material alam yang hingga saat ini masih belum optimal dikelola. Sehingga manfaat yang bisa diambil untuk kebesaran dan kemakmuran Jember belum terlalu besar.
Contoh kecil, Di Kecamatan Puger, berbagai potensi alam luar biasa menghampar. Kekayaan laut yang dimilikinya, sudah sangat banyak membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain laut, Kawasan Puger juga memiliki tambang Batu Gamping dalam jumlah sangat banyak. Dibanding dengan 31 kecamatan lainnya, Puger dipandang paling potensial untuk melakukan pengelolaan kekayaan alamnya.
Demikian diungkap Bupati Jember, MZA Djalal dalam sambutannya pada acara Dialog Solutif Bedah Potensi Desa di Puger, selasa (25/03) siang. “Potensi itu merupakan kekayaan luar biasa yang dianugerahkan Tuhan. Tugas kita adalah bersungguh-sungguh melakukan pemanfaatan untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah,”ujarnya di hadapan ratusan massa yang memadati lapangan Kecamatan Puger.
Optimalisasi potensi itu dengan sendirinya akan memberikan manfaat kepada masyarakat. Efek paling dominan yang akan terjadi adalah pada sektor perekonomian. Meningkatknya aktifitas perekonomian warga itu dengan sendirinya akan menjadi pendorong bagi kemajuan sektor lainnya. Oleh karena itu warga sebaiknya memberikan dukungan sebaik mungkin jika langkah pengelolaan potensi lokal Puger dilakukan.
Potensi batu kapur dapat dipergunakan untuk bahan semen yang menurut rencana pabriknya juga akan dibangun diwilayah ini. Dengan rencana berdirinya pabrik semen di Kecamatan Puger, maka secara otomatis akan juga menyerap banyak tenaga kerja, sehingga nasib para buruh akan meningkat. “Ayo bersama-sama dan dengan tulus iklas membangun Puger dan Jember kedepan yang lebih baik, “ajak Djalal.
Djalal mengaku akan mengupayakan pembangunan Pabrik semen dengan bahan batu kapur dan gamping yang ada di Puger. Rencananya, pabrik itupun akan ditempatkan di kecamatan daerah paling selatan itu. Jika sudah berdiri, masyarakat Puger akan menjadi semakin sejahtera, karena berbagai aktifitas ekonomi akan semakin menggeliat positif.
Sementara, Agus Widianto, salah seorang warga Grenden Puger mengeluh kepada Djalal tentang masih minimnya keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan potensi. Oleh karena itu, meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember untuk lebih banyak melibatkan masyarakat yang ada disekitar dengan program padat karya misalnya. “Agar warga grenden yang ada disekitar lokasi batu kapur tidak saja terkena abunya, namun hasilnya juga merasakan, “jelasnya
Mendengar keluhan Agus Widianto warga Desa Grenden, Bupati Djalal langsung menyetujui usulan tersebut dan akan mencari solusi terbaik agar sama-sama antara Pemerintah Kabupatan Jember dan masyarakat mendapatkan manfaatnya, “kata Djalal.(hh)
Selengkapnya.....

Kamis, 13 Maret 2008

Dispendik Beri Prioritas Sekolah Kejuruan




JEMBER – Sementara, Untuk lebih meningkatkan mutu proses belajar siswa, kini Dinas Pendidikan Pemkab Jember terus mendorong agar sekolah mulai dari tingkat pertama sampai atas memiliki standar internasional.
Berdasarkan data Dispendik Pemkab Jember setidaknya tahun ini sudah ada sekitar 2 SMA Kejuruan yang sudah mendapatkan sertifikat Sekolah Berstandar Internasional (SBI). Dalam tahun ini nantinya akan didorong menjadi 5 SMA lagi yang memiliki SBI, namun itu juga tergantung pada kesiapan masing-masing sekolah.
Kepala Dispendik Pemkab Jember Achmad Sudiyono mengungkapkan, setelah SMKN I Jember mendapatkan SBI, selanjutnya SMK 1 Sukorambi juga akan mendapatkan penghargaan serupa. "Sekolah yang sudah memiliki standar internasional itu akan mendapatkan kebijakan pula dalam menyalurkan para lulusannya ke luar negeri untuk bekerja. Peminat sekolah menengah kejuruan saat ini sangat tinggi," kata Achmad Sudiyono, kemarin.
Ahmad menambahkan, kalau pada tahun-tahun sebelum dalam pengadaan sekolah kejuruan tidak ada dana bagian dari APBD, namun sekarang justru sekolah kejuruan yang
memiliki ketersediaan anggaran. Selain itu, dorongan untuk mengadakan sekolah kejuruan karena tingkat siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi ternyata masih kecil. Sebab selain kendala biaya, kini siswa juga lebih tertarik setelah sekolah menengah atas kalau bisa langsung bekerja dengan keterampilan didapat dari sekolahnya. (hh)
Selengkapnya.....

Sekolah “Bersetandar Internasional” Jember Bertambah




JEMBER – Setelah SMP Negeri 3, SMK Negeri Sukorambi dan SMA Negeri II Jember dikukuhkan sebagai Sekolah Berstandar Internasional (SBI), kini kehormatan sejenis diberikan kepada SMK Negeri I Jember. Penghargaan berupa pemberian sertifikat ISO 9001/2000 itu diserahkan kemarin kepada Kepala SMK Sunyoto S.Sos.
Hadir dalam acara penyerahan itu kepala Bappekab Jember Mudhar Syarifudin dan Kepala Dinas Pendidikan Nasional Jember, Drs Ahmad Sudiono Msi, tokoh masyarakat, komite sekolah, dan jajaran panitia Sertifikasi ISO 9001/2000.
Dalam Laporannya, Sunyoto menyatakan bahwa proses untuk meraih sertifikat ISO 9001/2000 itu telah dijalani sekolah sejak tahun 2004 lalu. Upaya itu baru berhasil setelah tahun 2007 dilalui. “Meskipun kami sempat break sebanyak 2 kali karena keterbatasan Dana, alhamdulillah kami bisa mendapatkan penghargaan ini,”ujarnya dihadapan sekitar 150 undangan yang memenuhi aula SMK bidang ekonomi itu.
Selama 3 tahun lebih, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk bisa memenuhi 12 item yang disyaratkan. Hampir semua item yang disyaratkan itu harus terpenuhi oleh Sekolah yang dipimpinnya. Kedua belas itu berupa sarana dan prasarana, termasuk didalamnya kemampuan guru yang dimiliki.
Sunyoto mengaku sengaja memacu diri utuk meraih status Sekolah Berstandar Internasional (SBI). Pasalnya, selama ini, sekolah kejuruan selalu dianggap minor oleh masyarakat umum. “Padahal di luar negeri, justru sekolah kejuruan yang diminati siswa,”katanya.
Semangat itu semakin terpacu ketika kenyataannya pagu penerimaan siswa di sekolahnya menunjukkan kenaikan yang significant. Sebelum memproses lembaga ke arah sertifikasi ISO, sekolah yang berlokasi di Jalan Jambu Jember itu hanya menerima siswa sebanyak 320. Tetapi setelah tahun 2005 berlalu, penerimaan siswa menjadi naik tajam melebihi pagu yang dipatok. “Tahun lalu pagu kami naik menjadi 500-600 siswa,”ungkap Sunyoto.
Saat ini, usai penerimaan sertifikat ISO, tantangan ke depan mulai menjadi lebih berat. Sunyoto mengaku, berbagai fasilitas harus dipenuhi. Laboratorium, bengkel kerja, hingga kepada fasilitas penunjang harus disediakan. “Oleh karena itu kami sangat berharap kepada pemerintah agar memberikan perhatian lebih optimal kepada kami,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kepala Sekolah SMKN 1 Jember mengatakan, setelah mendapatkan SBI maka sekolah tersebut akan merekrut tenaga pendidik dari luar negeri. Langkah itu diambil untuk memperkuat sisi keterampilan bahasa asing diantaranya Inggris, Jerman dan Jepang."Kami juga sudah memiliki satu jaringan penyalur tenaga kerja keluar negeri dan dijamin tidak akan ada kekerasan ketika siswa lulusan kami bekerja diluar negeri. Setidaknya sudah ada 50 siswa dan tiap tahun ada sekitar 5 sampai 10 lulusan yang sudah bekerja di luar negeri," kata Sunyoto. (hh)
Selengkapnya.....

Selasa, 11 Maret 2008

Upayakan Sinergitas dengan Bank


JEMBER – Usai mendengarkan keluhan pengelola LKMM Srikandi, Djalal langsung berjanji akan mencarikan jalan keluarnya. Salah satunya adalah dengan mempertemukan lembaga penyedia modal bagi usaha micro itu dengan pimpinan Bank Jatim Jember.
Jika pertemuan bisa dilakukan, pengurus LKMM dengan leluasa bisa memaparkan berbagai perkembangan usaha permodalan yang dikelola. ”Nanti akan saya undang Bank Jatim Jember dan saya pertemukan dengan LKMM ini,”ujar Djalal menjanjikan.
Menanggapi keluhan pengurus yang merasa sulit untuk mendapatkan akes permodalan dari pihak Bank, Djalal menyarankan agar pengurus juga memaparkan persoalan tersebut diforum. Sehingga berbagai kendala mendasar untuk mendapatkan akses permodalan itu akan kelihatan dan bisa dicarikan jalan keluarnya.
Sebagai lembaga yang menyediakan modal untuk usaha, perbankan memang dituntut untuk berhati-hati. Namun bukan berarti tidak ada jalan keluar. ”Kita bicarakan disana, mungkin ada yang masih belum terpenuhi persyaratannya lainnya,”ujarnya sambil mengingatkan untuk membawa berkas yang pernah diajukan.
Namun Djalal tetap meminta agar semangat untuk berkarya dan membangun perekonomian dengan LKMM jangan surut hanya persoalan sulit mendapatkan bantuan dana dari Bank. Kegiatan pengembangan usaha mikro itu tetap akan diberikan perhatian lebih Pemerintah Kabupaten Jember. ”Dasarnya harus iklas mengurusi kelompok ini agar dapat lebih maju dan dapat mensejahterakan masyarakat disini,”pintanya
Sebelum meninggalkan kantor LKMM Srikandi, Djalal bekesempatan mengisi buku tamu dan memberikan kesan dan pesannya kepada pengurus dan anggotannya. ”Saya senang sekali atas kerukunan dan semangatnya,”demikian yang ditulis oleh MZA Djalal berikut membumbuhi tanda tangan di buku tamu LKMM Srikandi. (hh)
Selengkapnya.....

Lembaga Modal Maskin Perlu Mitra


JEMBER – Lembaga Keuangan Mikro Masyarakat (LKMM) dirangsang untuk terus maju dengan menggandengkannya dengan pihak bank sebagai penyedia modal. Lembaga keuangan tingkat kecamatan yang mayoritas beranggotakan perempuan itu dipandang berhasil untuk menjadi salah satu pelopor pergerakan ekonomi masyarakat miskin.
Pengupayaan itu dijanjikan bupati Jember MZA Djalal saat mengunjungi salah satu LKMM yang berlokasi di desa Puger Wetan belum lama ini. Djalal yang sejak awal dikukuhkan sebagai bupati sudah berkomitment melakukan percepatan pengentasan kemiskinan, memberikan angin segar kepada para pengurus lembaga yang menangani permodalan usaha kecil itu. ”Ayo sekarang ceritakan kendala mendasar yang dalam pengembangan LKMM ini,”ujarnya kepada para pengurus LKMM Srikandi Desa Puger Wetan yang dikunjunginya.
Ketua LKMM desa pinggiran pantai Puger, Ny Siti Murbayah menjelaskan, gerakan lembaga keuangan yang diketuainya sudah mengalami ketidakseimbangan antara permintaan pinjaman anggota dengan kas yang tersedia. Jumlah kas yang dimilikinya sudah tidak mencukupi kebutuhan modal anggota untuk pengembangan masing-masing.
Sejak didirikan pertengahan tahun 2006 lalu, LKMM Srikandi mengalami dinamika dan kemajuan yang cukup berarti. Perkembangan sudah mencakup pada jumlah anggota dan modal yang saat ini dimiliki lembaganya. ”Dulu modal yang kami miliki hanya Rp 91 juta untuk seluruh anggota Pokmas di desa-desa. Sekarang modal itu sudah berkembang menjadi Rp 300 juta,”ujarnya.
Anggota juga mengalami perkembangan pesat. Awal didirikan, LKMM Srikandi hanya menangani 25 Kelompok Masyarakat dengan jumlah anggota sekita 125 orang. ”Saat ini kami memiliki anggota sebanyak 1.292 orang. Aturannya, setiap 5 orang berkelompok menjadi karena ada konsep tanggung renteng dalam mempertanggung jawabkan pinjaman,”ungkap Murbayah kepada Bupati Jember dikantornya.
Jumlah modal yang tersedia menjadi tidak sebanding jika diukur dengan kebutuhan anggotanya. Murbayah mengaku sering mengalami kesulitan ketika permintaan pinjaman modal dari anggota datang bersamaan. Kondisi itu, membuat pihaknya hanya mampu memberikan pinjaman maksimal Rp 700 ribu kepada anggota.
Murbayah menegaskan, nilai maksimal pinjaman itu tentu sudah tidak idela untuk menjadi modal pengembangan usaha anggota. ”Usaha anggota yang sudah berkembang baik, sehingga uang senilai Rp 700 ribu itu masih sangat kurang untuk bisa mendorong perkembangan usahanya,”katanya menjelaskan.
Ungkapan senada juga muncul dari bendahara LKMM Srikandi. Siti Zubaidah mengaku sering mengalami kusulitan jiak sudah menghadi anggota secara bersamaan mengajukan pinjaman. Pasalnya, jumlah kas yang tersedia dengan nilai pinjaman sangat tidak berimbang. ”Akhirnya saya bagi rata agar tidak menimbulkan persoalan baru,”ujarnya.
Menurut Zubaidah, perputaran keuangan yang dikelolanya sampai saat ini berjalan lancar. Pengembalian pinjaman anggota berjalan normal. Lancarnya pengembalian itu salah satunya didorong oleh mekanisme yang diberlakukan yaitu resiko tanggung renteng. ”Jika ada anggota yang nakal, maka satu kelompok akan dikenai sangsi dan tidak boleh pinjam selama anggota macet itu mengembalikan pinjaman,”ujarnya.(hh)
Selengkapnya.....

Senin, 10 Maret 2008

Bergerak Cepat ’Selamatkan’ Ekonomi Warga


JEMBER – Cuaca yang tidak menentu dan tidak bersahabat, menjadikan mayoritas warga pingiran Pantai Puger terancam. Kebutuhan hidup yang sehari-harinya disandarkan pada perolehan penangkapan ikan laut, kini sedang kelabakan karena tidak bisa melakukan aktifitas sebagaimana mestinya.
Keprihatinan masyarakat itu menjadi sangat terasa ketika kemandekan pekerjaan melautnya ternyata sangat berpengaruh pada kebutuhan hidup keluarga yang harus dicukupi. ”Biasanya kami dapat uang minimal Rp 60 ribu/hari. Kadang kalau ikan sedang banyak bisa Rp. 500 ribu. Tetapi sekarang, untuk beli beras saja tidak ada duit,”ujar Jumari, salah satu nelayan Puger sedih.
Beruntung Pemerintah Kabupaten Jember bergerak cepat. Kondisi masyarakat miskin yang sudah kolaps itu segera ditangani. Atas instruksi Bupati, program padat karya langsung diadakan untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat miskin Puger agar bisa bertahan hidup.
Informasi yang berhasil diperoleh menyebutkan, program padat karya itu mampu menyerap sedikitnya 1.269 warga miskin yang dipekerjakan untuk melakukan pembersihan sungai dan parit. Program itu dilaksanakan pada 4 desa yang menjadi kantong nelayan yang saat ini sedang paceklik akibat kondisi cuaca dan ombak laut yang sangat berbahaya jika diarungi. Masing-masing adalah desa Puger Kulon, Mojosari, Mojomulyo dan Puger Wetan.
Pelaksanaan Poryek yang dilaksanakan sejak Senin (10/03) itu langsung di Sidak oleh Bupati Jember MZA Djalal. Didampingi Sekretaris daerah, Asisten II, Ka Bappeda, Ka Disperindag, Ka Dinas Pengairan, Ka Dinas Peternakan dan Perikanan, dan Ka Kantor Infokom Jember itu, Djalal langsung meninjau lokasi proyek padat karya tersebut.
Usai menyampaikan beberapa pesan singkat kepada seluruh pekerja, Djalal meminta agar masyarakat tetap tenang dan bekerja dengan baik. Pemerintah. Menurutnya tidak akan membiarkan warga hidup dalam kesusahan.”Nyambut gawe sing apik geh (Bekerja dengan baik ya),”ucapnya sembari disambut anggug-an dan jawaban inggeh dari pekerja.
Pelaksanaan profram padat karya itu merupakan langkah realistis pemerintah untuk memberikan bantuan kepada masyarakat sekaligus dengan pendidikan kemandirian. Pemerintah tidak menginginkan masyarakat menjadi lemah dan bermental peminta serta terus bergantung kepada belas kasihan pihak lain. ”Kita punya kekuatan dan tangan yang sehat. Jadikan keduanya untuk selalu bekerja dengan baik. Sebaliknya, jangan biasa menjadi orang yang selalu dibawah,”tandas Djalal mensuport.
Pemberian subsidi dengan cara itu, dipandang Djalal sebagai bentuk pendidikan yang baik bagi warga. Sekalipun saat ini sedang kesulitan mencari nafkah karena lahan andalannya tidak bisa diambil manfaatnya. ”Ini bentuk subsidi mendidik yang kita berikan kepada masyarakat. Jangan kita didik masyarakat untuk selalu meminta,”ujarnya mengingatkan.
Melihat kegiatan padat karya itu secara umum Bupati Jember upaya itu mudah-mudahan dapat membantu masyarakat nelayan untuk memperingan keadaan. ”Apalagi sekarang dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang tidak menguntungkan serta harga sembako yang merangkak naik,”terangnya.(hh)
Selengkapnya.....

Gizi Buruk Masih ‘Rajin’menyerang


JEMBER – Selama tiga bulan terakhir, di RSU Dr Soebandi Jember telah merawat sekitar 22 pasien terserang ‘Gizi Buruk’. Penderita penyakit yang terkesan ironis ditengah kemapanan hidup mayoritas masyarakat itu masih didominasi Balita. Bahkan akibat dari penyakit itu, 2 anak tak berdosa dilaporkan meinggal dunia.
Kedua bayi malang itu masing-masing Audio Viki Pratama (3) dan Ahmad Dani (1,2). Keduanya diketahui sama-sama berasal dari Daerah Jenggawah Jember. Dari petugas yang menangani diperoleh informasi kedua bayi tersebut hanya memiliki bobot sekitar 4,5 Kg atau hanya separuh bobot bayi normal lainnya.
Pada saat awal masuk dirawat kedua balita itu sudah menderita diare berat, wajah pucat, anemia, mata cowong serta batuk-batuk. Ibu angkat Sely Melani Anjelita, Tin mengatakan, gejala awal sakit bayinya itu dimulai dengan terkena diare berat dan terus menerus. "Karena tidak kuat membeli susu, sejak umur 4 bulan anak kami beri ai gula atau air kacang hijau. Namun kondisinya terus memburuk, makanya kami bawa ke
rumah sakit," kata ibu Tin, kemarin.
Ia juga menambahkan, pekerjaan orang tua sebagai kuli bangunan tersebut makin membuat kondisi bayi memprihatinkan. Sebab dengan kenaikan harga susu kaleng yang cukup tinggi tersebut, keluarga tidak mampu membelinya. Akibatnya, kondisi kesehatan Sely kini cukup memprihatinkan, sebab disekitar perut, pantat dan alat kelamin bayi perempuan ini kulinya nampak memerah dan gatal. Sely sudah dua hari ini terus dirawat dengan diberikan asupan gizi melalui jarum infus yang berisi cairan vitamin.Hal serupa juga dialami oleh Achmad Dani. Ia mengalami gizi buruk jenis marasmum kwarsiorkor dengan luka yang terdapat disebagian perut dan pantat.
Sedangkan salah seorang dokter anak di RSUD dr Subandi Jember dr Gebyar Tri Baskoro mengatakan, kedua balita itu memiliki hanya bobot sekitar 4,5 kilogram atau separuh dari bobot normal bayi seusianya. Selain itu mereka juga terkena gizi buruk jenis marasmus kwasiorkor. Pada saat awal masuk dirawat kata dia kedua balita itu sudah menderita diare berat, wajah pucat, anemia, mata cowong serta batuk-batuk. "Kini mereka terus kita rawat dan memasuki tahap stabilisasi dan memerlukan waktu sampai seminggu," kata dr Gebyar Tri Baskoro, kemarin. (hh)

Tabel Kasus Gizi Buruk :

Tahun Balita Gizi Buruk Meningal
2004 260 -
2005 217 -
2006 181 -
2007 (Jan-Nov) 340 10
2008 (Jan-Maret) 22 2


(Sumber RSUD dr Subandi dan Dinas Kesehatan Jember)
Selengkapnya.....

Sabtu, 08 Maret 2008

Garansi "Aman" Bagi Investor Masuk Jember


JEMBER – Pemberian jaminan aman oleh Bupati Jember MZA Djalal bukan basa basi. Sering diberbagai kesempatan, Djalal selalu menegaskan pentingnya nilai dan rasa aman bagi siapapun yang sedang berada di Jember.
Komitment itu berani dinyatakan olehnya, karena masyarakat Jember yang nilai Sumber Daya Manusianya sudah semakin baik semakin sadar akan perlunya rasa aman. Karena itu pemerintah bersama masyarakat, akan menjaga dan mengawal kelangsungan investasi yang masuk Jember. ”Masyarakat kami yang menjaga agar Jember tetap dan selalu dalam kondisi kondusif,”ungkap Djalal.
Bukti komitment masyarakat untuk mempertahankan Jember tetap kondusif itu bisa dilihat pada pelaksanaan Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) tahun 2007 lalu. Pada agenda yang direncanakan digelar tiap tahun itu terbukti tidak terjadi apa-apa selama satu bulan pelaksanaan.
Padahal saat BBJ, banyak berdatangan tamu dari daerah lain hingga dari mancanegara. Berbagai event kegiatan yang digelar bisa dilakukan tanpa gangguan yang berarti. Semua itu bisa dilakukan karena peran masyarakat terhadap komitment pemerintah untuk memberikan yang terbaik bagi warganya dapat ditangkap dengan baik. "Kita bisa sebagai tuan rumah yang baik, ramah dan aman, "jelas Djalal.
Sekarang, hampir seluruh masyarakat Jember menyadari pentingnya pelaku bisnis yang memiliki modal besar untuk masuk ke Jember. Pasalnya, Jember yang sangat kaya dengan potensi itu tidak mampu jika hanya mengandalkan modal yang berasal dari dalam daerah. Karena itu, kehadiran dan masuknya pelaku bisnis sekala besar dianggap sebagai bentuk solusi terbaik. ”Kami tidak punya kemampuan dana yang cukup untuk mengelola seluruh potensi itu,”ungkap Djalal.
Bupati yang dikukuhkan sejak Agustus 2005 lalu itu sangat optimis, jika pemilik modal masuk Jember, maka tidak perlu bingung dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan. ”Kami banyak memiliki tenaga potensial yang bisa dimanfaatkan dalam pengelolaan usaha yang diinginkan,”pungkas Djalal. (hh)
Selengkapnya.....

Menakar "Peluang Investasi" di Jember


JEMBER – Tengara bahwa resiko keamanan yang tidak kondusif dan prosedur yang berbelit-belit dari birokrasi dalam penanganan ijin bagi investor yang ingin menanamkan modal di Jember ditepis langsung oleh Bupati Jember MZA Djalal. Sebagai kepala pemerintah yang saat ini bertanggung jawab, dirinya memberikan garansi kepada investor yang akan masuk Jember.
“Jika memang mau masuk dan berinvestasi di Jember, saya langsung yang akan memberikan jaminan. Mulai dari keamanan hingga kepada perijinan. Tidak perlu lama memproses ijin, seminggu sudah jadi. Karena saya sendiri yang akan menanganinya,”ujar MZA Djalal saat memaparkan potensi Jember di acara Bedah Potensi Daerah yang diselenggarakan JTV belum lama ini.
Djalal yang asli putera Jember itu mengaku sudah lama merasa heran dengan minimnya investasi dari kalangan pebisnis yang masuk daerah bagian timur pulau jawa itu. Lambat laun, dirinya mengetahui penyebabnya adalah adanya kekhawatiran dari pemilik modal terkait rasa aman dan rumor rumitnya perijinan. “Makanya sekarang saya berikan jaminan. Bupati yang akan menjadi penjamin dan akan turun sendiri untuk mengurusi perijinannya. Jangan kuatir,”katanya menegaskan.
Sebagai kawasan yang sangat setrategis dan memiliki potensi melimpah, semestinya Jember menjadi kawasan sentra bagi pemilik modal. Beberapa indikator yang bisa dilihat adalah adanya Bank Indonesia di Jember, lahan pertanian yang yang mencapai hampir 100 hektar, hutan yang memiliki berbagai potensi untuk dikelola dengan benar dan maksimal.
Selain itu, di beberapa titik juga memiliki potensi alam seperti laut yang siap dikelola dan pertambangan seperti kapur (gamping) sangat melimpah di Jember. “Hampir semua potensi bisnis yang dibutuhkan para investor ada di Jember. Maka sangat rugi kalau tidak datang dan berisvestasi di Jember,”terang mantan Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim itu.
Sarana transportasi untuk kelancaran hasil produk yang akan dibawa keluar daerah Jember juga sangat mendukung. Jember, yang menjadi perlintasan jalur utama yang menghubungkan ke berbagai daerah, juga memiliki sarana peti kemas yang terletak di Rambipuji. Fakta ini menambah nilai penjamin bagi proses sirkulasi produk yang dihasilkan di Jember.
Dukungan lain yang bisa menjadi andalan potensi Jember yakni produk produk unggulan milik Jember. "Produk Jember memiliki trade mark tersendiri, karena sudah membudaya dengan ciri khasnya. Contohnya adalah suwar suwir, tape, sangkar burung, handycraf, "jelas Djalal.
Begitu juga dengan potensi di bidang hortikultura. Jember tidak hanya menghasilkan jeruk, alpukat, dan durian, tapi juga rambutan yang biasanya dipanen pada bulan Januari sampai bulan Juli. "Saya memimpikan kalau ada pembeli membawa rambutan atau jeruk pada musimnya sebanyak satu container, betapa gembiranya masyarakat kami, "tuturnya.
Tanaman horti lain yang sangat dikena; dari Jember adalah Buah Naga. Buah dengan kulit berwarna merah itu tetap akan menjadi proudk andalah meskipun di daerah lain masih ditanam. Pasalnya, hasil buah naga yang dari Jember memiliki cita rasa tersendiri dan sangat disuka. "Apalagi pusat tenamannya ada di kawasan pegunungan Rembangan, yang selama ini menjadi kawasan wisata menyenangkan dan sangat tenang,”kata Djalal meyakinkan.(hh)
Selengkapnya.....

Statement Poligami


Konferensi Pers Pernyataan Aa Gym & Teh Ninih
Sabtu, 2 Desember 2006 Jam 17:00 WIBBertempat di Sekretariat Daarut Tauhiid JakartaJl. Cipaku I/43, Kebayoran BaruJakarta Selatan
================================================

** Aa Gym


Bismillahirrahmanirrahim.. Assalamu’alaikum wr.wb.Alhamdulillahirrahmanirrahim,
Allahuma shalli ala Muhammad wa ala alihi wa ashabihi ajmain.
Saudara-saudaraku para wartawan dan para permirsa, terimakasih atas kehadirannya.Pertama-tama saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang memberikan perhatian yang luar biasa ini terhadap apa yang kami putuskan, walaupun saya tahu yang dilakukan ini bukanlah hal yang populer. Saya yakin bahwa semua perhatian dalam aneka bentuk ini bagi saya sebagai tanda kasih sayang.
Yang kedua saya mohon maaf yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat Indonesia yang merasa tidak nyaman, menjadi sedih, terluka, kecewa bagi sebagian masyarakat yang selama ini berharap lebih kepada saya. Saya sangat bisa memaklumi dan bisa merasakannya. Tindakan yang diambil ini bukan tanpa pertimbangan, sudah hampir lima tahun kami mempertimbangkannya.
Alasan pertama lahir dari keprihatinan yang mendalam, karena hampir setiap tamu yang datang itu memberi dua nasihat, satu: jangan berpolitik, dan dua: jangan berpoligami. Saya prihatin karena poligami itu sering dianggap sebuah tindakan yang tidak benar, zholim sehingga pelakunya sering jadi bahan cemoohan, dijadikan contoh yang buruk. Padahal dalam keyakinan saya, poligami itu dalam islam dibolehkan dengan syarat-syarat tertentu.
Seperti emergency exit dalam pesawat.
Pada saat yang sama kita lihat dengan nyata disekitar kita, bahwa perbuatan yang tidak senonoh, pergaulan yang tidak dengan aturan yang benar, tidak dengan aturan agama seperti TTM (Teman Tapi Mesum) dianggap lumrah, padahal hasilnya lahir diluar nikah, nikah dalam keadaan hamil. Kenapa jadi berbalik-balik begini? Nah inilah yang membuat “prihatin yang amat mendalam”, ingin sekali akan adanya penilaian yangproporsional.
Alasan yang kedua, banyak yang datang berkonsultasi tentang keluarga dan sebagainya berikut pernik-perniknya. Terutama yang suaminya lincah lagi. Kita tidak bisa menjawab secara objektif karena belum mengalami atau berpengalaman. Waktu itu kami membahas ada tiga calon yang saya ajukan ke istri saya. Satu gadis, yang kedua janda belum punya anak, ketiga janda yang sudah cukup banyak anak. Dan ada tambahan kandidat keempat diajukan oleh teh Ninih. “Nenek-nenek yang gampang masuk angin” kata teh Ninih.
Pendek kata, sesudah diskusi-diskusi dengan pernak-perniknya, akhirnya beberapa bulan yang lalu di Bandung, sesudah konsultasi juga dengan guru-guru kami, diambillah keputusan untuk mencoba alenia baru didalam menata keluarga, dengan harapan akan “banyak hikmah” yang diperoleh bagi khususnya keluarga kami. Syukur jika nanti ada juga hikmah yang baik bagi yang lain.
Nah kesimpulan sesudah beberapa waktu berlalu, ternyata ada hikmahnya.
Mau tahu hikmahnya? Yang pertama adalah berat badan saya turun 3 kg, Teh Ninih juga turun 3 kg, jadi tiga-tiganya turun 3 kg, dan jerawat nambah… (canda Aa Gym-red).
Tapi banyak hikmah yang besar sekali yang tidak saya duga sebelumnya.
Satu, saya berharap apa yang kami lakukan ini tidak serta-merta dijadikan rujukan para bapak-bapak untuk melegalisir keinginannya. Karena poligami itu walaupun dibolehkan, harus dengan kemampuan yang memadai, syarat-syarat yang dipenuhi, sehingga sakinah bisa didapat.
Karena kalau tidak, boleh jadi bukan sakinah, yang terjadi adalah masalah baru. Jadi saya berharap jangan dijadikan justifikasi menggampangkan urusan ini, karena ini bukan hal yang ringan, ini adalah urusan yang berat.
Yang kedua, hikmahnya adalah bagi yang sudah terlanjur terjadi dirumahnya. Mudah-mudahan dengan pengalaman kami ini, bisa ditata ulang sehingga keluarga-keluarga tidak menjadi lebih rusak, kita atur sehingga bisa menjadi lebih baik. Ini bagi yang sudah terjadi ya, kalau yang belum jangan menggampangkan.
Dan hikmah yang ketiga, ini penting… Saya sangat menghargai bagi yang punya pendapat atau pandangan yang berbeda dengan pandangan kami. Kami sangat memakluminya, baik dari yang sesama agama Islam, maupun dari yang agamanya berbeda. Namun kami mohon ijin; ijinkanlah keluarga kami melakukan apa yang kami yakini akan bisa menambah hikmah yang mendalam khususnya bagi keluarga kami. Sehingga silahkanmenyikapi dengan proporsional dan jernih. Mungkin jika kecewa terhadap Aa, sebagai kompensasinyasilahkan bangun keluarga menjadi tauladan dengan yang ada, fokuskan kepada keluarga sehingga keluarga menjadi lebih sakinah.
** Teh Ninih
Assalamu’alaikum wr.wb. Terimakasih para wartawan, ini baru dalam sejarah seumur hidup jadi istri Aa Gym dikelilingi oleh para wartawan sebanyak ini. Maha suci Allah yang menciptakan setiap kejadian. Setiap kejadian tidak pernah luput dari takdir Allah. Baik itu takdir Allah yang mungkin akan menyenangkan kita ataupun yang kurang menyenangkan.
Setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Termasuk saya sendiri ketika menghadapi ujian yang berat bagi seorang wanita, saya jujur karena saya seorang wanita. Yang namanya wanita… tentunya berat kalau sekiranya suaminya menikah lagi. Betulkan begitu? Tapi karena saya berkeyakinan bahwa sesuatu yang sepertinyamenyakitkan belum tentu ini akan menjadi kejelekan. Setiap yang menyakitkan kalau disikapi dengan sikappositif pasti Allah akan memberikan kebaikan, khususnya bagi saya pribadi.
Yang pertama ujian keikhlasan untuk saya. Apakah mau mengikuti nafsu, saya tidak suka suami saya menikah lagi, atau saya berfikir ini suatu kebenaran atau kejahatan. Saya minta tolong kepada Allah SWT, Ya Allah ini kebenaran atau kejahatan? Terus menerus minta tolong. Saya membuka Qur’an, lihat buku-buku tentang Rasul, ternyata Rasullah SAW melakukan, kemudian di Qur’an juga dibolehkan seorang suami untuk menikah lagi.
Akhirnya target saya adalah walaupun nafsu berat menerima, tapi saya harus berusaha meyakini hukum Allah.
** Teh Ninih kepada Aa
Itu yang pertama Aa, walaupun jatuh bangun, saya ingin menjadi seorang istri yang taat kepada Allah, taat kepada hukum Allah dengan berusaha terus ikhlas ketika suami menikah lagi. Begitu Aa.. Doakan ya Aa, agar bisa istiqomah.
** Teh Ninih
Kemudian yang kedua banyak sekali hikmah yang didapat, terutama menata hati, bagaimana disaat ada madu tentu disitu akan ada kedengkian. Merasa tidak suka dengan kelebihan madu, tentu ini perjuangan saya untuk terus melatih jangan dengki kepada sesama muslimah. Saya berdoa terus, karena wanita itukan dengkinya tinggi, tapi inilah perjuangan saya.
Kemudian yang kedua juga hikmahnya, saya sedang belajar, walaupun jatuh bangun. Ketika Allah memberikan nikmat kepada saya seorang suami yang hebat, cakep, sholeh, katanya sih dompetnya tebal (canda teh Ninih-red). Sudah 20 tahun saya menikmati karunia yang Allah berikan lewat suami saya, dan subhanallah berarti saya harus siap kalau suatu saat diuji oleh Allah, karena Allah Maha Pencemburu. Kalau saya terlalu cinta kepada suami, sehingga menjadi penghalang saya untuk cinta kepada Allah. Dan inilah saatnya saya harusbelajar berbagi kebahagian suami saya untuk wanita lain, walaupun batin butuh perjuangan.
Itu hikmah yang kedua, tapi dengan keyakinan kalau terus berdoa, merenung, mudah bagi Allah untuk memberikan keringanan hati agar bisa berbagi. Dan saya yakin Allah pasti memberikan kenikmatan lain. Nanti di akhirat jelas, di duniapun Allah akan berikan kenikmatan, yaitu “nikmat mencintai suami karena Allah”.
Kemudian mengenai hikmah untuk keluarga khususnya secara manusiawi, disaat kita merasa takut kalau suami menikah lagi, nanti kuatir suami tidak cinta lagi ke istri yang lama.
Saya jujur, mudah-mudahan Allah memelihara keikhlasan Aa, ternyata Aa makin lengket sama Teteh, tidak mengerti kenapa ya. Itu luar biasa, artinya apa yang ditakutkan oleh kaum perempuan, kalau nanti poligami, nanti suami malah senengnya ke yang baru, ternyata tidak. Kalau kita berusaha ikhlas pasti Allah memberikan nikmat, tidak mungkin Allah menyia-nyiakan hambanya yang benar-benar hanya karena Allah. Jadi tidak usah takut, yang kita takutkan kalau kita khawatir, kata Rasulullah apa yang kita khawatirkan nanti sesuai dengan apa yang kita duga. Mending dibuat nikmat saja.
Terus untuk anak-anak juga, walaupun semua butuh proses tentu yah. Namanya anak-anak, saya juga sebagai ibunya butuh proses apalagi anak-anak kecil, tapi saya bisa mengambil hikmah, sejauh mana kemampuan orang tua bisa menjelaskan kalau ini kebenaran. Ya, kita terima sambil kita belajar. Kalaupun ada salah dari sikap orang tua yang kurang berkenan bagi anak-anak, alhamdulillah Aa pernah minta maaf kepada anak-anak kalau sikap Aa kurang berkenan untuk anak-anak. Dan anak-anak sangat berlapang hati karena sayang kepada orang tuanya. Saya bangga memilki anak-anak yang sama-sama ingin menjaga keluarga tidak hanya di dunia, tapi ingin sama-sama pulang ke Surga.
Yang terakhir. Saya menyadari bahwa saya adalah manusia biasa yang imannya kadang naik kadang turun. Ada satu permintaan kepada para pemirsa dan juga para wartawan.
Yaitu tolong doakan saya… karena setan tidak suka dengan kebenaran, setan akan terus menggoda. Tapi dengan doa dari pemirsa yang soleh, saya yakin akan mendapatkan kekuatan yang luar biasa dari Allah SWT sehingga apa yang kami lakukan benar-benar hanya mengharapkan ridho Allah dan akan menjadi solusi bagi saya.
Terimakasih.
Wassalamualaikum wr.wb.
** Aa Gym kepada Teh Ninih
Selengkapnya.....

Jumat, 07 Maret 2008

Portofolio Sertifikasi Guru "Amburadul"




JEMBER – Program Seritifikasi yang dicanangkan Pemerintah bagi para guru sekolah ternyata melahirkan resiko lain yang justru berimplikasi pada mutu pendidikan itu sendiri. Banyak kasus menunjukkan bahwa kesalahan penyusunan portofolio sertifikasi guru masih banyak kesalahan.
Persyaratan agar sertifikasi itu harus melampirkan bukti berbagai kegiatan ilmiah yang pernah diikuti ke dalam portofolio itu, membuat para guru yang menginginkan lolos banyak ceroboh melakukannya.
Demikian diungkap konsultan pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jatim Joko Suriyono saat memberikan materi pada Wosk Shop Nasional tentang Sertifiksi Guru di aula PTP Gunungsari Kencong Jember beberapa waktu lalu.
Joko menyatakan, karena ada persayaratan mengikuti kegiatan ilmiah, maka banyak guru yang berlomba untuk mengikuti seminar dan diklat untuk mengejar piagam. “Sampai-sampai seminar yang tidak berkaitan dengan pendidikanpun dilampirkan. Padahal itu kesalahan,”ujarnya.
Kegiatan yang digelar atas kerja bareng antara Ansor Cabang Kencong dengan Konsorsium Pendidikan Nasional Utama (KPNU) itu, Joko mengemukakan, dalam lampiran portofolio guru, masih banyak ditemukan piagam ganda. Dalam sebuah acara, para guru mendapat tiga piagam. “Kalau piagam-piagam itu disertakan dalam portofolio, pasti dicoret asesor,” paparnya.
Dia mengungkapkan, banyaknya guru yang tidak lolos sertifikasi disebabkan banyak kekurangan dan salah dalam menyusun portofolio. Hal ini dilatarbelakangi para guru yang enggan membaca panduan, jarang mengikuti diklat, malas membuat karya ilmiah, penelitian dan sebagainya.
Kebanyakan dari para guru, kata dia, lebih memilih jalan instan. Misalnya, untuk mendapat piagam, mereka rela mendapatkannya dengan jalan “membeli”.
Akhirnya, kata dia, banyak tindakan yang dinilainya tidak rasional. “Seperti soal ijazah, misalnya. Pendidikan yang seharusnya diselesaikan tiga tahun, ternyata hanya ditempuh satu tahun. Ini kan tidak logis,” tandasnya.
Sedangkan pembicara lain, Sunarto, kasubdin Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur mengatakan, ada dua faktor yang menyebabkan guru tidak lulus sertifikasi. “Yaitu dari guru sendiri dan dari aspek administrasi,” katanya.
Dari guru, lanjut dia, banyak yang belum tahu tentang aturan sertifikasi. Selain itu, masih ada guru yang belum berijazah sarjana, baik tingkat TK hingga SMA.
“Masih banyak pula guru yang jam mengajarnya kurang dari 24 jam seminggu,” paparnya. Ditambah lagi, sambung dia, banyak bukti fisik portofolio yang hilang. Ini disebakan para guru kurang memelihara arsip yang dimilikinya.
Dari aspek administrasi, menurut Sunarto, antara lain disebabkan banyak guru yang tidak mengisi formulir A1 sesuai petunjuk sebagai salah satu syarat untuk mengikuti sertifikasi. “Salah tempat atau yang lain, tentu akan dicoret oleh tim sertifikasi karena diangap salah,” tegasnya.
Namun demikian, para guru yang lulus sertifikasi pun tak lepas dari masalah lain. Sunarto mengungkapkan, para guru yang lulus pada 2006, belum mendapat sertifikat pendidik. “Selama ini hanya dari sampang saja yang sudah mengantongi SK,” katanya.
Persoalan lainnya, kata dia, masih banyak guru yang lulus sertifikasi pada 2006 tetapi belum menerima tunjangan profesi. Ironisnya, ada pula beberapa guru yang mendapat tunjangan profesi ganda. (hh)
Selengkapnya.....

Rabu, 05 Maret 2008


Kekuatan Do'a

Seorang ibu kumuh dengan baju kumal, masuk ke dalam sebuah supermarket. Dengan sangat terbata-bata dan dengan bahasa yang sopan ia memohon agar diperbolehkan mengutang. Ia memberitahukan bahwa suaminya sedang sakit dan sudah seminggu tidak bekerja. Ia memiliki tujuh anak yang sangat membutuhkan makan. Pemilik supermarket, mengusir dia keluar. Sambil terus menggambarkan situasi keluarganya, si ibu terus menceritakan tentang keluarganya. "Tolonglah, Pak, Saya janji akan segera membayar setelah aku punya uang."Si Pemilik Toko tetap tidak mengabulkan permohonan tersebut. "Anda tidak mempunyai kartu kredit, anda tidak mempunyai garansi,"alasannya.Di dekat counter pembayaran, ada seorang pelanggan lain, yang dari awal mendengarkan percakapan tadi.Dia mendekati keduanya dan berkata: "Saya akan bayar semua yang diperlukan Ibu ini."Karena malu, si pemilik toko akhirnya mengatakan, "Tidak perlu, Pak. Saya sendiri akan memberikannya dengan gratis.Baiklah, apakah ibu membawa daftar belanja?" "Ya, Pak. Ini," katanya sambil menunjukkan sesobekkertas kumal."Letakkanlah daftar belanja anda di dalam timbangan,dan saya akan memberikan gratis belanjaan anda sesuai dengan berat timbangan tersebut."Dengan sangat ragu-ragu dan setengah putus asa, Si Ibu menundukkan kepala sebentar, menuliskan sesuatu pada kertas kumal tersebut, lalu dengan kepala tetap tertunduk,meletakkannya ke dalam timbangan.Mata Si pemilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak cepat ke bawah. Ia menatap pelanggan yang tadi menawarkan si ibu tadi sambil berucap kecil, "Aku tidak percaya pada yang aku lihat."Si pelanggan baik hati itu hanya tersenyum.Lalu, si ibu kumal tadi mengambil barang-barang yang diperlukan, dan disaksikan oleh pelanggan baik hati tadi, si Pemilik toko menaruh belanjaan tersebut pada sisi timbangan yang lain. Jarum timbangan tidak kunjung berimbang, sehingga si ibu terus mengambil barang-barang keperluannya dan sipemilik toko terus menumpuknya pada timbangan, hingga tidak muat lagi.Si Pemilik toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa-apa.Karena tidak tahan, Si pemilik toko diam-diam mengambil sobekan kertas daftar belanja si Ibu kumal tadi. Dan ia-pun terbelalak. Di atas kertas kumal itu tertulis sebuah doa pendek: "Ya Allah Ya Tuhanku Rabbi, Hanya Engkau yang tahu apa yang hamba perlukan. Hamba menyerahkan segalanya ke dalam tanganMu." Si Pemilik Toko terdiam.Si Ibu berterimakasih kepadanya, dan meninggalkan toko dengan belanjaan gratisnya. Si pelanggan baik hati bahkan memberikan selembar uang kepadanya. Si Pemilik Toko kemudian mencek dan menemukan bahwa timbangan yang dipakai tersebut ternyata rusak. Ternyata memang hanya ALLAH yang tahu bobot sebuah doa.

DOA ADALAH HADIAH TERBESAR DAN TERINDAH YANG KITA TERIMA.
(tulisan di : muslimahcorner.blogspot.com)
Selengkapnya.....

Pemkab Jember "Sosialisasikan" Uang Palsu


JEMBER – Jumlah peredaran uang palsu yang terus meningkat menjadi kegelisahan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Jember. Selain sangat merugikan kegiatan ekonomi yang saat sudah mulai berjalan baik, anggota masyarakat yang sering menjadi korban adalah orang miskin.
Sangat memprihatinkan jika seorang berekonomi pas pasan menjadi korban penipuan ‘uang palsu’. Hasil keringat yang biasanya tidak mudah dibelanjakan karena untuk persiapan kebutuhan mendesak, ternyata harus ‘gigit jari’ gara gara tertipu oleh uang palsu.
Fakta inilah yang membuat kantor Informasi dan komunikasi Kabupaten Jember melakukan langkah taktis dengan mengupayakan sosialisasi kepada public agar lebih bisa mengenali ciri-ciri uang palsu. “Kami berharap masyarakat bisa semakin tahu mana uang rupiah yang asli dan mana uang rupiah yang palsu,”ujar Drs Edi B Susilo, Kepala Infokom Jember kemarin.
Pemerintah, kata Edi memiliki tanggung jawab untuk mencerdaskan masyarakat. Peredaran uang palsu yang sudah memakan korban tidak sedikit dengan sendirinya menjadi salah satu tanggung jawab Pemerintah untuk melakukan pencegahan. “Jika masyarakat sudah bisa membedakan mana asli dan palsu, dengan sendirinya akan terhenti,”tegasnya.
Bekerja sama dengan Bank Indonesia Jember, Kantor Infokom menghadirkan seluruh komponen Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang selama ini merupakan jajaran pendukung Infokom Jember untuk penyebaran informasi dan komunikasi kepada masyarakat.
Anggota KIM yang telah tersebar di seluruh kabupaten Jember itu diharapkan bisa langsung melakukan sosialisasi kembali kepada masyarakat dengan cara masing-masing. “Langkah ini kami yakini akan menjadi sangat efektif daripada menghadirkan komponen masyarakat langsung kep Gedung BI Jember,”terang Edi meyakinkan.
Forum yang digelar di aula BI itu berlangsung serius. Pasalnya, antara BI dengan Infokom sama-sama memiliki tanggung jawab untuk mencegah peredaran uang palsu tersebut. Sehingga berbagai pertanyaan dan simulasi untuk mengenal kondisi fisik uang palsu dan asli menjadi topik dan perhatian utama.
Kepada para peserta yang terdiri dari KIM tersebut, Edi berharap agar motede pengenalan tentang uang palsu itu langsung ditranfser kepada masyarakat umum. Public Jember, lanjut Edi, sudah sangat menunggu pengetahuan itu. “Sudah cukup masyarakat kita tertipu akibat peredaran uang palsu, kewajiban kita adalah memberikan pengetahuan kepada mereka agar mereka tidak terperosok lagi,”tandasnya.
Nanang, salah satu perserta yang diketahui merupakan anggota KIM dari Kecamatan Tempurejo menyatakan rasa senangnya dengan kegiatan sosialisasi itu. Menurutnya, masyarakat lapis bawah memang masih sangat buta untuk bisa membedakan antara uang asli dan palsu. “Kami akan langsung sosialisasikan hasil kegiatan ini lewat pengajian dan forum lainnya,”ujarnya.(hh)
Selengkapnya.....

Selasa, 04 Maret 2008

Bukti Komitment Untuk Dunia Pendidikan


JEMBER – Komitment Kabupaten Jember untuk memberikan prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan terus dilakukan hingga saat ini. Berbagai fasilitas yang dipandang bisa menopang terlaksananya pendidikan yang lebih baik terus diadakan. Tujuannya, mendorong perumbuhan Sumber Daya Manusia (SDM) masa depan yang lebih baik.
Selain perbaikan fasilitas, pendirian unit sekolah juga dilakukan agar kesempatan belajar lebih merata. Langkah itu dilakukan hingga ke daerah terpencil. Saat ini, di Kabupaten Jember, telah tercatat ada 15 unit sekolah SD-SMP satu atap yang ditempatkan di 9 kecamatan yang terklasifikasi sebagai daerah terpencil.
"Hal ini merupakan wujud kredibelitas kepercayaan yang telah dibangun oleh Bupati Jember dan Kepa;a Dinas Pendidikan serta komitment besar dari Pemerintah untuk program Wajar Dikdas 9 tahun,"ungkap Drs H. Ahmad Sudiono Msi, Kepala Dinas Pendidikan Jember.
Pemerataan kesempatan belajar pada sekolah untuk memenuhi standard dasar yaitu harus tamat SD dan SMP, masih sulit dilakukan jika jarak yang harus ditempuh oleh seorang siswa masih sangat jauh. Belum lagi kondisi ekonomi masyarakat terpencil yang sebagian besar masih berada dalam taraf perekonomian yang pas pasan.
Kenyataan ini menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. “Pendirian unit sekolah satu atap ini merupakan sebuah jawaban atas kondisi itu. Makanya sekarang sudah tidak ada lagi alasan tida bersekolah karena jauh dan mahal,”tegas Ahmad.
Diakui Ahmad, anggaran untuk pendirian sekolah satu atap itu tidak berasal sepenuhnya dari APBD Kabupaten. Dana yang digunakan adalah hasil Sharing antara dana pusat dengan daerah. Sedangkan Kabupaten ditugasi untuk menyediakan lahan yang akan didirikan gedung sekolah. Anggaran sekolah satu atap yang berasal dari pusat meliputi dana untuk pembangunan RKB (Ruang Kelas Belajar), Laboratorium dan Kantor.
Keberadaan sekolah satu atap yang terdiri atas unit Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) diakui berbagai kalangan sebagai sebuah langkah setrategis untuk mendorong peningkatan mutu SDM generasi mendatang. Selama ini, masyarakat desa terpencil cenderung tidak melanjutkan pendidikan anak anaknya karena kekuatan ekonomi yang dimiliki keluarganya hanya cukup untuk dimakan.
Seorang warga di desa Tempurejo yang dimintai keterangan menyatakan rasa senangnya terhadap sekolah tersebut. Pasalnya, anaknya yang baru saja lulus SD sudah tidak perlu lagi ke kota untuk melanjutkan. “Sebelumnya, kami tidak pernah berpikir akan melanjutkan sekolah anak,”ujar Mochtar (40) warga Desa Andongsari Tempurejo yang mengaku hanya buruh tani.
Mochtar menceritakan, dulu, untuk bersekolah di SMP, masyarakat desanya harus pergi ke kota. Perjalanan ke kota harus ditempuh dengan naik ojek dengan ongkos Rp 12.500 sekali jalan. Jika setiap minggu harus pulang maka biaya perjalanan mencapai Rp 100.000 perbulan. “Belum biaya pemondokannya, kami kesulitan. Alhamdulillah sekarang sudah ada SMP yang disatukan dengan SD di desa kami,”ujarnya senang.(hh)
Selengkapnya.....

Saat Berbagi Pengetahuan


Sesungguhnya, saya bukan ahlinya. Jika untuk melakukan proses transfer pengetahuan. Tetapi saya sering mengalami keterpaksaan baik oleh situasi maupun oleh sebab yang lain. Maka meskipun hanya punya pengetahuan sejengkal, jadilah saya sebagai guru.... he he he
Selengkapnya.....