JEMBER – Pimpinan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) optimis dapat merebut suara sudikitnya 12 juta warga NU. Selain banyak didukung oleh jajaran tokoh penting yang duduk di struktur NU, para kiai dan masyayikh menjadi factor pendorong bagi kemenangan PKNU pada Pemilu 09 April mendatang.
Demikian diungkapkan Drs H Choirul Anam saat menghadiri Kampanye an Istighosah akbar PKNU di gedung Serba Guna Kaliwates Jember kemarin siang. "Basis yang kita pakai untuk pemilih memang dari kalangan nahdliyin, ada sekitar 12 juta suara yang bisa kita raup. Peluang meraup suara memang ada, dukungan tidak harus secara formalitas, tapi itu yang kita minta warga NU,"katanya.
Mantan ketua GP Ansor Jatim itu juga menyatakan, peluang mengalirnya suara warga Nahdliyin sudah banyak diketahui. Sejak PKNU didirikan oleh pada kiai sepuh yang juga tokoh NU, maka arah suara warga NU sudah bisa diketahui arahnya. “Semua tahu kalau PKNU didirikan oleh para kiai yang juga tokoh NU, jadi mau kemana lagi warga NU kalau tidak ikut kiai,”tandasnya Choirul Anam.
Soal target suara untuk Jawa Timur, Anam mematok sekitar 30 persen atau 30 kursi sebagai target maksimal. Target itu bukan sesuatu yang mustahil untuk didapat PKNU. Pasalnya, Jawa Timur merupakan kantong utama warga Nahdliyin. "Sedangkan untuk DPR RI kita targetkan 18 kursi," ujarnya.
Sedangkan untuk penjajakan koalisi, PKNU akan menggarapnya setelah pemilihan legislatif. "Setelah kita tahu persis kondisi dan kekuatan kita, baru koalisi. Soal capres masih belum ada, tapi koalisinya nantinya dengan siapa saja. Penentuannya setelah pileg," timpalnya. Menurutnya saat ini koalisi PKNU dengan 9 parpol tidak dalam kerangka mengusung capres Wiranto. Selainitu dengan adanya koalisi Golden Triangle yakni PDIP, Partai Golkar dan PPP, untuk PKNU tidak akan terpengaruh.
Acara yang dihadiri oleh para kiai dan massa PKNU se Kabupaten Jember itu cak Anam juga menyorot Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) ternyata masih amburadul. Setelah diteliti ternyata dalam DPT tersebut masih banyak ditemukan data ganda dan triple terutama pada NIK, nama dan tanggal lahir pemilih yang sama. "Saya sudah ketemu Ketua KPU, kita udah menawarkan solusi dengan memberikan DPT dan akan dicek. Ada rekomendasi untuk DPT yang didrop atau dicoret," ujarnya.
Meski demikian dia mengakui waktu untuk validasi sangat mepet. Padahal kesepakatan dengan 9 parpol sebelumnya pada 14 maret lalu sudah beres. "Saya kira validasi tidak bisa maksimal, namun bagaimana pemilu harus tetap berlangsung," katanya.
Kekacauan DPT itu, menurut cak Anam menjadi potensi kehilangan suara sangat banyak. "Perkiraannya untuk massa PKNU saja ya banyak, ada yang sampai 150 DPT yang tidak ada orangnya," terangnya.
Gelar kampanye di Jember kemarin dilakukan pada dua titik yaitu di Gedung Serba Guna Kaliwates dan kecamatan Silo. Acara yang dihadiri ribuan pendukung PKNU itu juga melakukan prosesi istighosah untuk keselamatan bangsa yang saat ini sedang prihatin akibat berbagai bencana termasuk tragedy Situ Gintung.
"Selain kampanye, kita juga lakukan istighosah untuk mendoakan saudara-saudara kita yang kena musibah Situ Gintung. Kita akan minta pada peserta untuk berbagi meringankan beban korban bencana disana," kata Idham Cholied. (hh)
Selengkapnya.....
Demikian diungkapkan Drs H Choirul Anam saat menghadiri Kampanye an Istighosah akbar PKNU di gedung Serba Guna Kaliwates Jember kemarin siang. "Basis yang kita pakai untuk pemilih memang dari kalangan nahdliyin, ada sekitar 12 juta suara yang bisa kita raup. Peluang meraup suara memang ada, dukungan tidak harus secara formalitas, tapi itu yang kita minta warga NU,"katanya.
Mantan ketua GP Ansor Jatim itu juga menyatakan, peluang mengalirnya suara warga Nahdliyin sudah banyak diketahui. Sejak PKNU didirikan oleh pada kiai sepuh yang juga tokoh NU, maka arah suara warga NU sudah bisa diketahui arahnya. “Semua tahu kalau PKNU didirikan oleh para kiai yang juga tokoh NU, jadi mau kemana lagi warga NU kalau tidak ikut kiai,”tandasnya Choirul Anam.
Soal target suara untuk Jawa Timur, Anam mematok sekitar 30 persen atau 30 kursi sebagai target maksimal. Target itu bukan sesuatu yang mustahil untuk didapat PKNU. Pasalnya, Jawa Timur merupakan kantong utama warga Nahdliyin. "Sedangkan untuk DPR RI kita targetkan 18 kursi," ujarnya.
Sedangkan untuk penjajakan koalisi, PKNU akan menggarapnya setelah pemilihan legislatif. "Setelah kita tahu persis kondisi dan kekuatan kita, baru koalisi. Soal capres masih belum ada, tapi koalisinya nantinya dengan siapa saja. Penentuannya setelah pileg," timpalnya. Menurutnya saat ini koalisi PKNU dengan 9 parpol tidak dalam kerangka mengusung capres Wiranto. Selainitu dengan adanya koalisi Golden Triangle yakni PDIP, Partai Golkar dan PPP, untuk PKNU tidak akan terpengaruh.
Acara yang dihadiri oleh para kiai dan massa PKNU se Kabupaten Jember itu cak Anam juga menyorot Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) ternyata masih amburadul. Setelah diteliti ternyata dalam DPT tersebut masih banyak ditemukan data ganda dan triple terutama pada NIK, nama dan tanggal lahir pemilih yang sama. "Saya sudah ketemu Ketua KPU, kita udah menawarkan solusi dengan memberikan DPT dan akan dicek. Ada rekomendasi untuk DPT yang didrop atau dicoret," ujarnya.
Meski demikian dia mengakui waktu untuk validasi sangat mepet. Padahal kesepakatan dengan 9 parpol sebelumnya pada 14 maret lalu sudah beres. "Saya kira validasi tidak bisa maksimal, namun bagaimana pemilu harus tetap berlangsung," katanya.
Kekacauan DPT itu, menurut cak Anam menjadi potensi kehilangan suara sangat banyak. "Perkiraannya untuk massa PKNU saja ya banyak, ada yang sampai 150 DPT yang tidak ada orangnya," terangnya.
Gelar kampanye di Jember kemarin dilakukan pada dua titik yaitu di Gedung Serba Guna Kaliwates dan kecamatan Silo. Acara yang dihadiri ribuan pendukung PKNU itu juga melakukan prosesi istighosah untuk keselamatan bangsa yang saat ini sedang prihatin akibat berbagai bencana termasuk tragedy Situ Gintung.
"Selain kampanye, kita juga lakukan istighosah untuk mendoakan saudara-saudara kita yang kena musibah Situ Gintung. Kita akan minta pada peserta untuk berbagi meringankan beban korban bencana disana," kata Idham Cholied. (hh)