JEMBER – Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jember saat ini sedang mengupayakan pengembangan sektor perikanan sebagai sektor yang bisa diandalkan dalam mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Beberapa tempat seperti Kalisat, Tanggul, Semboro, dan Bangsalsari yang memiliki potensi perairan cukup didorong untuk melakukan budi daya bibit ikan dengan model penyela.
Pengembangan bibit ikan dengan model penyela itu dikerjasamakan dengan masyarakat yang memiliki lahan cukup. “Sehingga ada share hasil yang didapat antara masyarakat dengan pemerintah. Langkah ini ternyata sangat disenangi oleh masyarakat,”ujar Kasi Produksi Disnak Jember, Tigor Dewanto.
Tehnis kerja samanya adalah masyarakat menyediakan lahan dan pemerintah menyediakan bibit yang masih sangat kecil. Jika sudah berkembang hingga mencapai ukuran 5 sampai 7 centimeter, maka bibit itu akan diambil untuk dijual kepada yang membutuhkan.
Cara itu ternyata sangat efektif. Para petani yang memiliki lahan dapat menikmati hasil dengan nilai yang lumayan. “Padahal kegiatan itu lebih bersifat hanya mengisi waktu luang ketika pekerjaan pokok yang harus dilakukan sudah selesai,”terang Tigor.
Bibit yang diberikan kepada penyedia lahan itu diperoleh Disnak Jember dari Balai Benih Ikan (BBI) yang dipusatkan di Kalisat. Bibit yang masih sangat kecil itu dipinjamkan kepada pemilik lahan untuk dipelihara hingga menjadi besar dan siap diambil kembali. "Bibit yang sudah lebih besar bisa dikembalikan. Tapi biasanya oleh pedagang di beli tampa harus kembali ke BBI,"cetusnya.
Jenis bibit ikan yang disediakan oleh Disnak Jember diantaranya Nila, Tombro dan tawes. "Jenis itu yang akan dijadikan bibit penyela kepada petani,"terang Tigor sembari memperlihatkan bibit ikan yang akan dijadikan bibit penyela.
Ada sekitar 1 hektar lahan pembenihan bibit ikan oleh pemerintah untuk membudidayakan ikan. Namun bibit yang disediakan oleh BBI tidak hanya untuk penyela ikan, tapi juga disediakan pada pemilik kolam yang membutuhkan bibit.
Dari dua BBI yang dimiliki oleh pemerintah. Disnakkan Jember mampu menyediakan bibit sekitar 20 juta pertahun. "Sehingga nantinya kebutuhan akan bibit dapat kita penuhi dari BBI di dua tempat yakni di BBI di Rambigundam dan Pelalangan- Kalisat,"jelas Tigo.
Namun kebutuhan bibit bagi petani dan peternak ikan di Jember akan kebutuhan bibit semakin dapat terpenuhi ketika sarana dan prasana penyediaan bibit seperti lahan dan laborat. "Sehingga sarana dan prsarana itu secara tidak langsung dapat berpengaruh pada petani dan peternak ikan,"jelas Tigor.
Sehingga pada Tahun 2007 kemarin Pemerintah Kabupaten Jember telah mendapatkan dana DAK dari Departemen Perikanan dan Kelautan RI. "Yang peruntukannya digunakan untuk pembangunan gedung, laborat dan pengembangan dan budidaya ikan,"ungkap Tigo.
Diharapkan, rehabilitasi sarana dan prasarana BBI di Desa Pelalangan dapat bisa lebih dapat menyumbangkan kepada PAD Jember. "Tahun kemarin saja lewat BBI kita bisa dapat menyokong PAD sejumlah 37 juta,"ucap Tigor.(hh)
Selasa, 29 Januari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar