Selasa, 16 September 2008

Peringatan Nuzulul Qur'an Jember, mensinergikan Semangat Agama Untuk Berantas Buta Aksara



Kembali Bumi Religius Jember menjadi saksi kesahduan ratusan masyarakat yang malam tadi (16/09) mengagungkan kemulyaan Ramadhan. Bertepatan dengan peringatan Nuzulu Qu’an yang dipusatkan di halaman Masjid Al Baitul Amin Jember, masyarakat Jember yang terdiri dari kalangan Kiai, Tokoh Masyarakat, Pejabat dan Bupati Jember MZA Djalal turut hadir menjadi saksi. Jajaran Pejabat yang hadir antara lain, Kepala Kejaksaan Negeri, Ketua Pengadilan Jember, Dandim 0824 Jember, Kapolres dan Jajaran Muspida Plus.
Dalam sambutannya, MZA Djalal menyatakan bahwa al Qur’an yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad pada bulan puasa merupakan sebuah maklumat dari Allah agar seluruh manusia menjadi orang yang selalu belajar dengan membaca dan mencermati keadaan.
“Bergetar Hati kita, karena perintah pertama yang datang kepada kita sebagai ummat Muhammad adalah Kalimat Iqro’ (Bacalah). Itu berarti merupakan perintah bahwa manusia harus menjalani kehidupan ini dengan ilmu. Artinya, kita tidak boleh bodoh,”ujarnya.
Sejak Djalal memimpin, perintah Tuhan agar manusia selalu membaca itu direfleksikannya dengan memberikan prioritas kepada sektor pendidikan. Hanya dengan pendidikan yang berkualitas maka mutu masyarakat khususnya di masa mendatang akan menjadi baik. “Saat ini, sudah banyak model pendidikan yang bersifat memberikan kemudahan. Bahkan dengan kemajuan Tekhnologi kita bisa menikmati dan mempelajari Alqu’an dengan computer,”terangnya.
Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang ingin menjalankan ajaran agam dengan baik, sejak memimpin Jember, Djalal mengaku sudah memberikan prioritas kepada bidang pendidikan. Pendidikan dijadikan sektor yang digarap secara maksimal dengan tujuan agar terjadi peningkatan nilai masyarakat. “Alhamdulillah, sejak tahun lalu, Pemerintah Kabupaten Jember sudah bisa membebaskan sekitar 60 ribu masyarakat dari buta aksara,”ujarnya memaparkan hasil pelaksanaan program pendidikan.
Pembebasan warga Kabupaten Jember dari buta aksara akan terus dilakukan hingga tuntas. Semua itu dilakukan karena Pemkab Jember sangat memahami nilai peningkatan Sumber daya Manusia hanya akan bisa terjadi jika mutu masyarakatnya berkembang. Mutu masyarakat akan bisa berkembang jika terus melakukan pembelajaran dengan membaca.
Prestasi Kabupaten Jember ternyata tidak hanya sekedar membebaskan masyarakat dari ketidak mampuan membaca, menulis dan berhitung saja. Namun lebih dari itu, Pemkab Jember juga sudah bisa memberikan pendidikan dan pengetahuan plus kepada masyarakat yang mengikuti program pemberantasan buta aksara. “Ada keterampilan yang diberikan kepada masyarakat. sehingga dengan sendirinya kemampuan untuk lebih mandiri tanpa mengandalkan kekuatan orang lain akan dimiliki oleh setiap orang yang mengikuti program pemberantasan Buta Aksara,”tambah Peraih penghargaan Anugerah Aksara tingkat Madya dari Presiden RI beberapa waktu lalu itu menjelaskan.
Proses pemberantasan buta aksara di Jember, secara riil merupakan refleksi dari ajaran agama. Karena itu, pelaksanaan kegiatan itu semestinya senantiasa didukung oleh seluruh komponen masyarakat terlebih kalangan muslim. Dukungan itu akan menjadikan perjalanan penuntasan keaksaraan di Kabupaten Jember akan berjalan lebih cepat. Dengan sendirinya, jika penuntasan program keaksaraan itu sudah bisa dilakukan dengan baik, maka keinginan Pemerintah agar masyarakat bisa memiliki mutu lebih baik itupun akan tercapai. (hh)

0 komentar: