Minggu, 21 September 2008

Sosialisasi Maksimal Untuk Tangkal Flu Burung




Pemerintah Kabupaten Jember juga sedang gencar melakukan sosialisasi bahaya Avian Influenza yang sangat berbahaya. Tindakan ini dilakukan menyusul warning dari WHO yang menyebut Indonesia menduduki peringkat tertinggi penyebaran penyakit yang lazim disebut Flu Burung itu.

Bentuk sosialisasi yang dilakukan adalah penyadaran kepada masyarakat tentang resiko besar dari penyakit yang disebabkan oleh wabah virus H5N1 itu. Selain sosialisasi dengan menggelar berbagai pertemuan, pemerintah juga melakukan inspeksi ke berbagai tempat penampungan ternak untuk menjamin kepastian sehat atau tidaknya.

“Sosialisasi dan koordinasi koordinasi tentang Avian Influenza dengan instansi terkait terus kami upayakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat akan virus mematikan ini”, kata Diah Kuswardani, Kasi Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Jember, saat membuka Pertemuan Koordinasi dan Review Avian Influenza, di Aula Bakti Husada Dinas Kesehatan, akhir pekan lalu.

Sejauh ini, kata Diah, Dinas Kesehatan bersama Dinas Peternakan dan Perikanan telah melakukan monitoring unggas yang mati secara mendadak sejak tahun 2006 pada 16 kecamatan (16 desa/kelurahan) terhadap 253 ekor unggas. Tahun 2007 dilakukan monitoring terhadap 8 ekor unggas yang mati pada 17 kecamatan (17 desa/kelurahan) dan tahun 2008 monitoring dilakukan pada 205 ekor unggas yang mati mendadak pada 5 kecamatan (5 desa/kelurahan). “Namun, sampai bulan Desember nanti akan dilakukan koordinasi pada 9 kecamatan”, tambahnya.

Saat ini Dinas Kesehatan juga telah melatih perwakilan dari PMI sebanyak 25 orang, dari PP Muhammadiyah sebanyak 136 orang untuk dijadikan sebagai relawan dan sudah tersebar di 17 kecamatan guna mengamati kematian unggas. “Setelah itu mereka harus melaporkan pada Dinas Kesehatan atau Dinas Peternakan dan Perikanan untuk diteliti lebih lanjut”, kata Diah menegaskan.

Sementara itu, bertindak sebagai narasumber pada acara koordinasi tersebut Dr. Edy Nurtjahja, Sp.P menyampaikan bahwa Avian Influenza merupakan jenis penyakit baru yang masih dalam proses penyelidikan.

Pemerintah juga meminta kepada masyarakat untuk mengenali gejala -gejala infeksi virus itu. Misalnya, seseorang tiba-tiba mengalami demam tinggi hingga 38 derajat C atau lebih, sakit tenggorokan yang disertai batuk-pilek, sengaja atau tidak sengaja bersinggunga/tinggal di sekitar atau terkena kotoran/bangkai unggas, mengalami sesak nafas dan turunnya leukosit atau sel darah putih.

Bila di masyarakat ditemukan ada seseorang yang diduga terjangkit gejala-gejala tersebut, hendaknya di lakukan pemeriksaan pada rumah sakit yang merupakan rumah sakit rujukan. “Sebab ini adalah kebijakan nasional yang menunjuk rumah sakit tertentu sebagai rumah sakit rujukan penyakit Flu Burung, dan di Jember sendiri yang ditunjuk adalah RS. Dr. Soebandi”, ujar Diah menjelaskan.(hh)

0 komentar: