Kamis, 01 Januari 2009

Mengintip Model Sosialisasi PKNU


Bersinergi Dari Caleg Pusat Hingga Daerah


Semakin pendeknya waktu pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu 2009) mendatang, mendesak Partai Politik (Parpol) peserta pemilu melakukan berbagai langkah untuk mensosialisasikan profil dan Caleg yang diusung sebagai perwakilan di Parlemen untuk periode 5 tahun mendatang. Tidak hanya partai baru yang melakukan tindakan itu, Parpol senior yang sudah berkali-kali ikut berlaga di Pemilupun ternyata juga melakukan tindakan serupa. Akhirnya, disepanjang jalan yang kita lewati, berbagai alat peraga pemilu dan berbagai partai yang tentu saja telah menghabiskan biaya besar itu senantiasa nampak dimata.
Sebagai parpol peserta pemilu yang masih baru, Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) juga gencar disosialisasikan kepada masyarakat umum. Tetapi model sosialisasi dari beberapa kali proses sosialisasi yang dilakukan, PKNU telah menyajikan model yang relative berbeda. Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, PKNU telah bergerak maksimal dengan menyentuh berbagai komponen masyarakat. mulai dari Pesantren, Madrasah Diniyah hingga kepada kalangan umum.
“Kita memang terus berupaya melakukan sosialisasi secara maksimal agar profil partai yang didirikan para ulama ini bisa dikenal lebih dekat dan lengkap oleh masyarakat terutama kalangan NU. Sebab basis yang akan menjadi kantong andalan PKNU adalah suara dari warga NU,”tutur Drs. H Idham Cholied, Sekretaris Jenderal DPP PKNU kepada Duta beberapa waktu lalu.
Tetapi, lanjut Cak Idham, kondisi partai yang masih baru dan belum memiliki dana yang cukup, membuat pihaknya harus memeras pikiran agar proses sosialisasi bisa berjalan efektif, murah dan tepat sasaran. Jika efektif, maka daya juang para kader PKNU untuk melakukan sosialisasi parpol akan menjadi lebih kuat.
Cak Idham telah mencoba berbagai formula pendekatan massa. “Sampai kemarin itu, kami yang bersinergi dengan para kader yang kebetulan juga menjadi calon legislative (Caleg) dengan Dapil sama yaitu Imam Ghozali Aro (IGA) untuk melakukan akfititas bersama berupa paket Kegiatan Jalan Jalan Santai (JJS) dan memberikan doorpirize sebagai perangsang. Disitulah saya menemukan model ideal untuk mensosialisasikan partai,”terangnya.
Keinginan untuk mengemas sosialisasi dengan model JJS itu, menurut Idham merupakan usulan dari para Pengurus Anak Cabang PKNU Kalisat Jember dan pengeurus Forum Silaturrahim Kader Ansor (Foska) Jember yang malah sanggup menjadi panitia pelaksana. Awalnya, Caleg DPR-RI merasa gamang untuk melakukan aktifitas yang dibarengkan dengan momentum menyambut tahun baru islam itu. Tetapi setelah berunding dengan Imam Ghozali Aro dan beberapa teman lainnya kegiatan itu disepakati.
“Terus terang, saya kaget dengan peserta yang mengikuti acara itu. Selain karena waktunya pendek, hanya 3 hari efektif, biaya yang diperlukanpun ternyata tidak banyak. Tetapi massa yang berkumpul dan mengikuti kegiatan sosialisasi ala PKNU Anak Cabang Kalisat Jember itu malah diikuti oleh sepuluh Ribu orang lebih. Luar biasa kan?,”papar Cak Idham.
Caleg DPR-RI Dapil Jember-Lumajang itu optimis, paket kegiatan yang menyerupai JJS itu akan menjadi model terbaik untuk sosialisasi profil Partai. Selain itu, para Caleg yang langsung turun akan menjadi ajang silaturrahim yang mantap antara caleg itu sendiri dengan konstituen dan calon konstituen. “Ini meruapakn model penggalangan massa terbuka yang sangat baik untuk mengembangkan sikap kebersamaan antar caleg dan antar caleg dengan masyarakat,”imbuh Cak Idham.
Keberhasilan kegiatan hasil sinergi antar caleg yaitu Idham Cholied (Caleg DPR-RI), Imam Ghozali Aro (Caleg DPRD Jatim), dan Lutfi Baihaqi (Caleg DPRD Jember) serta PAC PKNU Kalisat itu menjadi inspirasi baru untuk menjadikan model JJS sebagai salah satu bentuk sosialisasi PKNU di berbagai tempat lainnya. “Kita tinggal mencari Momentumnya, lalu kita garap sebagaimana yang telah dilakukan di PAC Kalisat Jember. Insyaallah akan menjadi kegiatan yang efektif, efisien, murah dan tepat sasaran,”ujarnya.(*)

1 komentar:

kresna mengatakan...

dengan hasil pileg sekarang, what next cak halim?