Ratusan Guru Madrasah Diniyah (Madin) kemarin berkumpul di pesantren Salafiah Syafi’iyah Asyhariah Curah Lele Jember. Selain untuk menentukan masa depan sekolah diniyah yang dikelolanya, pengelola lembaga pendidikan yang sebagian besar adalah pengasuh Pondok pesantren itu untuk menyatakan sikap politik yang akan diambil menghadapi pemilu 2009 mendatang.
Hadir di Forum bertajuk “Tantangan dan harapan Madrasah Diniyah” kabupaten Jember itu antara lain Sekjen DPP PKNU H. Idham Cholied dan Pengurus DPW PKNU Jember Anwar Syadad. Hadir juga jajaran pengurus DPC PKNU Kabupaten Jember dan para tokoh agama dari kecamatan Balung, Jenggawah, Ajung, dan Ambulu serta H Abdul Halim Subahar yang diundang sebagai pemateri tunggal.
Idham Cholied menjelaskan, PKNU yang didirikan para ulama merupakan wadah terbaik bagi kalangan Nahdliyin terutama para tokoh untuk menwakilkan aspirasi dan usulan yang hendak diperjuangkan di pemerintahan mendatang. “Kami bertekad untuk mengawal aspirasi dan suara ulama yang telah bersusah payah mendirikan PKNU. Itu adalah komitment kami sebagai kader partai,”ujarnya.
Sementara Madrasah Diniyah yang merupakan salah satu pilar tegaknya ajaran Ahlussunnah Waljaah di Indonesia karena mayoritas pengelolanya adalah warga Nahdliyin akan menjadi salah satu agenda utama PKNU untuk diperjuangkan kemapanannya. “Madin adalah proses awal bagi setiap kader untuk bisa mengenyam pendidikan keagamaan yang menjadi pembentuk awal mentalitas kader bangsa. Karena itu, nasip dan masa depannya akan menjadi salah satu bagian yang akan diperjuangkan PKNU,”tandas Idham Cholied yang juga Caleg Untuk Daerah pemilihan Jember Lumajang itu.
Lontaran Idham Cholied itu disambut antusias oleh para peserta yang merupakan pengelola Madrasah Diniyah. Mereka berharap agar keberadaan madin yang selama ini cenderung terpinggirkan bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah. “Dengan demikian kami bisa mengambil peran setrategis dalam pembentukan mentalitas anak bangsa sebagaimana yang diinginkan,”ujar Moch Hasin, salah satu guru diniyah yang hadir.
Hasin dan rekan guru diniyah lainnya mengaku siap mengawal PKNU sebagai partai yang dipiih masyarakat jika komitment baik terhadap kelangsungan hidup Madin menjadi salah satu prioritas. Padahal sebagai lembaga yang sejak dini ikut melakukan pembentukan mental yang berlandasakan norma agama, Madin sesungguhnya memiliki peran penting. “Namun selama ini kami hampir tidak pernah mendapat perhatian lebih,”terangnya.
Keinginan itupun dijawab oleh Idham dengan menyatakan bahwa kelangsungan hidup Madrasah Diniyah akan tetap menjadi salah satu agenda utama PKNU. “Jangan kuatir, Madrasah Diniyah ini merupakan lembaga yang akan selalu kami kawal. Selain karena memang basis pendidikan kalangan Nahdliyin, masalah pendidikan juga menjadi bagian perjuangan kami,”ungkap Idham Cholied menjelaskan.(hh)
Hadir di Forum bertajuk “Tantangan dan harapan Madrasah Diniyah” kabupaten Jember itu antara lain Sekjen DPP PKNU H. Idham Cholied dan Pengurus DPW PKNU Jember Anwar Syadad. Hadir juga jajaran pengurus DPC PKNU Kabupaten Jember dan para tokoh agama dari kecamatan Balung, Jenggawah, Ajung, dan Ambulu serta H Abdul Halim Subahar yang diundang sebagai pemateri tunggal.
Idham Cholied menjelaskan, PKNU yang didirikan para ulama merupakan wadah terbaik bagi kalangan Nahdliyin terutama para tokoh untuk menwakilkan aspirasi dan usulan yang hendak diperjuangkan di pemerintahan mendatang. “Kami bertekad untuk mengawal aspirasi dan suara ulama yang telah bersusah payah mendirikan PKNU. Itu adalah komitment kami sebagai kader partai,”ujarnya.
Sementara Madrasah Diniyah yang merupakan salah satu pilar tegaknya ajaran Ahlussunnah Waljaah di Indonesia karena mayoritas pengelolanya adalah warga Nahdliyin akan menjadi salah satu agenda utama PKNU untuk diperjuangkan kemapanannya. “Madin adalah proses awal bagi setiap kader untuk bisa mengenyam pendidikan keagamaan yang menjadi pembentuk awal mentalitas kader bangsa. Karena itu, nasip dan masa depannya akan menjadi salah satu bagian yang akan diperjuangkan PKNU,”tandas Idham Cholied yang juga Caleg Untuk Daerah pemilihan Jember Lumajang itu.
Lontaran Idham Cholied itu disambut antusias oleh para peserta yang merupakan pengelola Madrasah Diniyah. Mereka berharap agar keberadaan madin yang selama ini cenderung terpinggirkan bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah. “Dengan demikian kami bisa mengambil peran setrategis dalam pembentukan mentalitas anak bangsa sebagaimana yang diinginkan,”ujar Moch Hasin, salah satu guru diniyah yang hadir.
Hasin dan rekan guru diniyah lainnya mengaku siap mengawal PKNU sebagai partai yang dipiih masyarakat jika komitment baik terhadap kelangsungan hidup Madin menjadi salah satu prioritas. Padahal sebagai lembaga yang sejak dini ikut melakukan pembentukan mental yang berlandasakan norma agama, Madin sesungguhnya memiliki peran penting. “Namun selama ini kami hampir tidak pernah mendapat perhatian lebih,”terangnya.
Keinginan itupun dijawab oleh Idham dengan menyatakan bahwa kelangsungan hidup Madrasah Diniyah akan tetap menjadi salah satu agenda utama PKNU. “Jangan kuatir, Madrasah Diniyah ini merupakan lembaga yang akan selalu kami kawal. Selain karena memang basis pendidikan kalangan Nahdliyin, masalah pendidikan juga menjadi bagian perjuangan kami,”ungkap Idham Cholied menjelaskan.(hh)
0 komentar:
Posting Komentar