Senin, 10 Maret 2008

Bergerak Cepat ’Selamatkan’ Ekonomi Warga


JEMBER – Cuaca yang tidak menentu dan tidak bersahabat, menjadikan mayoritas warga pingiran Pantai Puger terancam. Kebutuhan hidup yang sehari-harinya disandarkan pada perolehan penangkapan ikan laut, kini sedang kelabakan karena tidak bisa melakukan aktifitas sebagaimana mestinya.
Keprihatinan masyarakat itu menjadi sangat terasa ketika kemandekan pekerjaan melautnya ternyata sangat berpengaruh pada kebutuhan hidup keluarga yang harus dicukupi. ”Biasanya kami dapat uang minimal Rp 60 ribu/hari. Kadang kalau ikan sedang banyak bisa Rp. 500 ribu. Tetapi sekarang, untuk beli beras saja tidak ada duit,”ujar Jumari, salah satu nelayan Puger sedih.
Beruntung Pemerintah Kabupaten Jember bergerak cepat. Kondisi masyarakat miskin yang sudah kolaps itu segera ditangani. Atas instruksi Bupati, program padat karya langsung diadakan untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat miskin Puger agar bisa bertahan hidup.
Informasi yang berhasil diperoleh menyebutkan, program padat karya itu mampu menyerap sedikitnya 1.269 warga miskin yang dipekerjakan untuk melakukan pembersihan sungai dan parit. Program itu dilaksanakan pada 4 desa yang menjadi kantong nelayan yang saat ini sedang paceklik akibat kondisi cuaca dan ombak laut yang sangat berbahaya jika diarungi. Masing-masing adalah desa Puger Kulon, Mojosari, Mojomulyo dan Puger Wetan.
Pelaksanaan Poryek yang dilaksanakan sejak Senin (10/03) itu langsung di Sidak oleh Bupati Jember MZA Djalal. Didampingi Sekretaris daerah, Asisten II, Ka Bappeda, Ka Disperindag, Ka Dinas Pengairan, Ka Dinas Peternakan dan Perikanan, dan Ka Kantor Infokom Jember itu, Djalal langsung meninjau lokasi proyek padat karya tersebut.
Usai menyampaikan beberapa pesan singkat kepada seluruh pekerja, Djalal meminta agar masyarakat tetap tenang dan bekerja dengan baik. Pemerintah. Menurutnya tidak akan membiarkan warga hidup dalam kesusahan.”Nyambut gawe sing apik geh (Bekerja dengan baik ya),”ucapnya sembari disambut anggug-an dan jawaban inggeh dari pekerja.
Pelaksanaan profram padat karya itu merupakan langkah realistis pemerintah untuk memberikan bantuan kepada masyarakat sekaligus dengan pendidikan kemandirian. Pemerintah tidak menginginkan masyarakat menjadi lemah dan bermental peminta serta terus bergantung kepada belas kasihan pihak lain. ”Kita punya kekuatan dan tangan yang sehat. Jadikan keduanya untuk selalu bekerja dengan baik. Sebaliknya, jangan biasa menjadi orang yang selalu dibawah,”tandas Djalal mensuport.
Pemberian subsidi dengan cara itu, dipandang Djalal sebagai bentuk pendidikan yang baik bagi warga. Sekalipun saat ini sedang kesulitan mencari nafkah karena lahan andalannya tidak bisa diambil manfaatnya. ”Ini bentuk subsidi mendidik yang kita berikan kepada masyarakat. Jangan kita didik masyarakat untuk selalu meminta,”ujarnya mengingatkan.
Melihat kegiatan padat karya itu secara umum Bupati Jember upaya itu mudah-mudahan dapat membantu masyarakat nelayan untuk memperingan keadaan. ”Apalagi sekarang dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang tidak menguntungkan serta harga sembako yang merangkak naik,”terangnya.(hh)

0 komentar: