JEMBER – Berbagai potensi yang dimiliki Kabupaten Jember, dinilai sebagai modal besar yang bisa dijual ke daerah luar secara luas. Ragam produk unggulan yang merupakan hasil kerajinan masyarakat (Handy Craft), berbagai komoditas tanaman yang yang memiliki mutu tinggi dan potensi pariwisata yang sangat bagus merupakan asset yang setrategis jika di manage dengan baik.
Dinas Perindustrian Kabupaten Jember, mengaku sudah menyiapkan blue print untuk pengelolaan berbagai potensi itu. Ke depan, Pemkab Jember tidak hanya memberikan sarana untuk mensosialisasikan hasil dan potensi itu, tetapi akan mengawal hingga benar-benar bias memberikan manfaat pada banyak komponen. “Manfaat kepada masyarakat sebagai produsen, lingkungan maupun untuk mendongkrak laju Peapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jember,” ujar Ir Hariyanto, MSi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jember kemarin.
Masyarakat yang selama ini telah berkreasi dengan berbagai macam model kerajinan harus dikawal secara maksimal. Langkah itu dipandang perlu karena pergeseran trend dan mode yang menjadi perhatian public luas sering berubah baik bentuk maupun bahan yang digunakan.
Perubahan trend itu harus diinformasikan kepada seluruh produsen sehingga proses penyesuaian akan berlangsung lebih cepat. “Kalau cara ini sudah dilakukan dan produsen bias secepatnya menyesuaikan, maka produk unggulan Jember tidak akan tertinggal,”tambah Hariyanto.
Cara lain yang telah dilakukan Disperindag Jember adalah menggelar pameran produk unggulan. Kata Hariyanto, pihaknya sudah 2 kali menggelar kegiatan itu sejak tahun 2007 lalu. Berbagai kelompok masyarakat yang memiliki produk kerajinan maupun tanaman unggulan diberi kesempatan untuk memamerkan produknya.
Cara itu, menurut Hariyanto berhasil dengan baik. Dalam catatan Disperindag, pameran yang digelar pada tahun 2007 lalu,total transaksi yang terjadi mencapai Rp. 3 Milyard. “Pada tahun 2008 lalu, jumlah transaksi yang terjadi mencapai Rp. 14 Milyard,”terangnya.
Transaksi itu belum termasuk proses kerja sama yang dilakukan oleh produsen dengan investor yang masuk dan tertarik untuk melakukan komunikasi bisnis dengan jangka lebih panjang. Itu berarti, para produsesn yang memaerkan produk unggulannya bisa mengambil manfaat dari sarana yang sudah disiapkannya.
Target ideal yang diharapkan Pemerintah Kabupaten Jember adalah masuknya investasi ke Jember dengan jumlah besar dan banyak. Oleh karena itu, proses sosialisasi dan pembuktian bahwa Kabupaten Jember merupakan daerah yang sangat layak untuk penanaman investasi harus dilakukan dengan baik.
Selain itu, pemkab Jember juga memberikan fasilitas berupa kemudahan untuk pengurusan administrasi kepada para calon investor yang akan masuk ke Jember. “Kebijakan ini merupakan service khusus kepada para investor. Sepanjang alurnya nyata dan serius maka tidak ada alas an bagi kami untuk mengulur waktu,”tegas Hariyanto.
Hingga saat ini, jumlah investor yang sudah masuk sudah cukup banyak. Jenis investasi yang ingin ditanam di Jember beragam. Ada yang ingin berinvestasi pada seksot pertanian, dan bahan tambang yang dimiliki Jember. “Meskipun begitu, kami juga sangat berhati-hati untuk memberikan ijin. Sehingga kalau ingin memasukkan investasi ke Jember sebaiknya bukan perantara,”pungkas Hariyanto.(hh)
Dinas Perindustrian Kabupaten Jember, mengaku sudah menyiapkan blue print untuk pengelolaan berbagai potensi itu. Ke depan, Pemkab Jember tidak hanya memberikan sarana untuk mensosialisasikan hasil dan potensi itu, tetapi akan mengawal hingga benar-benar bias memberikan manfaat pada banyak komponen. “Manfaat kepada masyarakat sebagai produsen, lingkungan maupun untuk mendongkrak laju Peapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jember,” ujar Ir Hariyanto, MSi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jember kemarin.
Masyarakat yang selama ini telah berkreasi dengan berbagai macam model kerajinan harus dikawal secara maksimal. Langkah itu dipandang perlu karena pergeseran trend dan mode yang menjadi perhatian public luas sering berubah baik bentuk maupun bahan yang digunakan.
Perubahan trend itu harus diinformasikan kepada seluruh produsen sehingga proses penyesuaian akan berlangsung lebih cepat. “Kalau cara ini sudah dilakukan dan produsen bias secepatnya menyesuaikan, maka produk unggulan Jember tidak akan tertinggal,”tambah Hariyanto.
Cara lain yang telah dilakukan Disperindag Jember adalah menggelar pameran produk unggulan. Kata Hariyanto, pihaknya sudah 2 kali menggelar kegiatan itu sejak tahun 2007 lalu. Berbagai kelompok masyarakat yang memiliki produk kerajinan maupun tanaman unggulan diberi kesempatan untuk memamerkan produknya.
Cara itu, menurut Hariyanto berhasil dengan baik. Dalam catatan Disperindag, pameran yang digelar pada tahun 2007 lalu,total transaksi yang terjadi mencapai Rp. 3 Milyard. “Pada tahun 2008 lalu, jumlah transaksi yang terjadi mencapai Rp. 14 Milyard,”terangnya.
Transaksi itu belum termasuk proses kerja sama yang dilakukan oleh produsen dengan investor yang masuk dan tertarik untuk melakukan komunikasi bisnis dengan jangka lebih panjang. Itu berarti, para produsesn yang memaerkan produk unggulannya bisa mengambil manfaat dari sarana yang sudah disiapkannya.
Target ideal yang diharapkan Pemerintah Kabupaten Jember adalah masuknya investasi ke Jember dengan jumlah besar dan banyak. Oleh karena itu, proses sosialisasi dan pembuktian bahwa Kabupaten Jember merupakan daerah yang sangat layak untuk penanaman investasi harus dilakukan dengan baik.
Selain itu, pemkab Jember juga memberikan fasilitas berupa kemudahan untuk pengurusan administrasi kepada para calon investor yang akan masuk ke Jember. “Kebijakan ini merupakan service khusus kepada para investor. Sepanjang alurnya nyata dan serius maka tidak ada alas an bagi kami untuk mengulur waktu,”tegas Hariyanto.
Hingga saat ini, jumlah investor yang sudah masuk sudah cukup banyak. Jenis investasi yang ingin ditanam di Jember beragam. Ada yang ingin berinvestasi pada seksot pertanian, dan bahan tambang yang dimiliki Jember. “Meskipun begitu, kami juga sangat berhati-hati untuk memberikan ijin. Sehingga kalau ingin memasukkan investasi ke Jember sebaiknya bukan perantara,”pungkas Hariyanto.(hh)
0 komentar:
Posting Komentar